(Catatan Andy Noya) |
Sejak bekerja
saya tidak pernah lagi berkunjung ke Perpustakaan Soemantri Brodjonegoro
di Jalan Rasuna Said, Jakarta . Tapi, suatu hari ada kerinduan dan dorongan yang
luar biasa untuk ke sana . Bukan untuk baca buku, melainkan makan gado-gado di
luar pagar perpustakaan.
Gado-gado yang dulu selalu membuat saya ngiler. Namun
baru dua tiga suap, saya merasa gado-gado yang masuk ke mulut jauh dari
bayangan masa lalu. Bumbu kacang yang dulu ingin saya jilat sampai piringnya
mengkilap, kini rasanya amburadul. Padahal ini gado-gado yang saya makan dulu.
Kain penutup hitamnya sama. Penjualnya juga masih sama. Tapi mengapa
rasanya jauh berbeda?